Selasa, 08 Juni 2010

Definisi Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga" dan (nomos) yang artinya "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
A. Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli
a. Menurut MEL VILYE J ULMER :
Ilmu Ekonomi, yaitu ilmu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi.
b. Menurut OSCAR LANGEN :
Ilmu Ekonomi, yaitu mempelajari tata administrasi dari resources sedemikian rupa sehingga dapat digunakan bagi kehidupan manusia sebaik-baiknya.
c. Menurut ALBERT L MEYERS :
Ilmu Ekonomi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuas kebutuhan manusia.
d. Menurut PROF. DR. J.L. MEY JR. :
Ekonomi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia kearah kemakmuran.
e. Menurut LIONEL ROBBINS :
Ekonomi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya pemenuhan kebutuhan yang langka.
f. Menurut FRANK KNIFHT :
Studi mengenai ilmu ekonomi, yaitu studi mengenai cara bertindak ekonomis.
g. Menurut HENNIPMAN :
Bagian terbesar dari pada teori ekonomi, terutama teori nilai, bertugas untuk menganalisa manusia dan reaksinya dalam kehidupan ekonomi.
h. Menurut DR. SOELISTIJO, MBA :
Ilmu Ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumber daya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi berbagai-bagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa datang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak.

B. Definisi Ekonomi dalam Islam Menurut Para Ahli
Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat).
Definisi ekonomi dalam Islam adlah sebagai berikut :
1. S.M. Hasanuzzaman,
“ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.”
2. M.A. Mannan,
“ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam.”
3. Khursid Ahmad,
ilmu ekonomi Islam adalah “suatu upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.”

4. M.N. Siddiqi,
ilmu ekonomi Islam adalah respon “para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan pengalaman.”
5. M. Akram Khan,
“ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.”

6. Louis Cantori,
“ilmu ekonomi Islam tidak lain merupakan upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.”

Sistem Perekonomian Indonesia

C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
C. 1. Perkembangan stetem ekonomi sebelum orde baru
Sejak berdiringan negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi ( Moh. Hatta dalam Sri-Edi Swasono, 1985 ), namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi. Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949,
menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.
Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu
bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sitem Ekonomi Pancasila yang
didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang sesungguhnya
pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD'45, sistem perekonomian
tercermin dalam pasal-pasal 23, 27, 33, dan 34.
Demokrasi Ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri positif yang
diantaranya adalah ( Suroso, 1993 ) :
• Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan
• Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara
• Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
• Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan lembaga -lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan
terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak
• Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat
Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara
Dengan demikian di dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan
adanya :
Free fĂ­ht liberalism yakni adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali
sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah,
dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si
miskin.
Etatisme . yakni keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan semingga
mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk merkembang dan
bersaing secara sehat.
Monopoli . suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak
mengikuti 'keinginan sang monopoli'.
Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut
sistem ekonomi Pancasila. Ekonomi Demokrasi, dan 'mungkin campuran',
namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah
terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an
merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indone-
sia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak
perekonomian di tahu 1960-an sampai dengan masa orde baru.
Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950 sampai dengan tahun
1965-an sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi
pemerintah. Diantara progran-program tersebut adalah :

♦ Program Banteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha
pribumi
♦ Program / Sumitro Plan tahun 1951
♦ Rencana Lima Tahun Pertama, tahun 1955 -1960
♦ Rencana Delapan Tahun
Namun demikian kesemua program dan rencana tersebut tidak
memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor
yang menyebabkan kegagalan adalah :
w Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan
bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan-
keputusan yang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik,
dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini dapat dimengerti mengingat
pada masa-masa ini kepentingan politik tampak lebih dominan, seperti
mengembalikan negara Indonesia ke negara kesatuan, usaha
mengembalikan Irian Barat, menumpas pemberontakan di daerah-daerah,
dan masalah politik sejenisnya.
•■ Akibat lanjut dari keadaan di atas, dana negara yang seharusnya
dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru dialokasikan
untuk kepentingan politik dan perang.
*- Faktor berikutnya adalah, terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet
yang dibentuk ( sistem parlementer saat itu ). Tercatat tidak kurang dari
13 kali kabinet berganti saat itu. Akibatnya program-program dan rencana
ekonomi yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan
dengan tuntas, kalau tidak ingin disebut tidak sempat berjalan.
*■ Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan
potensi dan aspirasi dari berbagai pihak. Disamping kutusan individu/
pribadi, dan partai lebih dominan dari pada kepentingan pemerintah dan
negara.
*• Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem
perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indoneisa (
liberalis, 1950 -1957 ) dan etatisme ( 1958 -1965 )
Akibat yang ditimbulkan dari sitem etatisme yang pernah 'terjadi' di
Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :
♦ Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa
dampak menurunnya nilai eksport kita

♦ Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek 'Mercu Suar'
♦ Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan
mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah
kembali.
♦ Keadaan tersebut masih diperparanh dengan laju pertumbuhan penduduk
( 2,8 % ) yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yakni
sebesar 2,2 %.
C.2. Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukkan suatu kondisi yang
sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sitem ekonomi yang
sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh
tantangan pada periode 1945 sampai denga 1965, semua tokoh negara yang
duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali
menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam
UUD 1945. Dengan demikian sitem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi
Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan
ekonomi selanjutnya.
Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan,
hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi.
Rehabilitasi'ini terutama ditujukan untuk :
♦ Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sistem
perekonomian yang lama ( liberal/kapitalis dan etatisme/komunis ).
♦ Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi,
yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan
kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat infalsi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat infalsi tahun 1968 sebesar 85 %
Tingkat infalsi tahun 1969 sebesar 9,9 %
Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana pembangunan lima
tahun pertama ( REPELITA I ) baru dimulai pada tahun 1969.
10

D. PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi,
yaitu :
• Pemilik faktor produksi
• Konsumen
• Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi:
• Sektor rumah tangga
• Sektor swasta
• Sektor pemerintah, dan
• Sektor luar negeri
Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok
(sering disebut sebgai agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi),
yakni :
Koperasi |j
Sek. Pemerintah |
Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan,
dan kesatabilan Ekonomi), maka masing-masing pelaku tersebut memiliki
prioritas fungsi sebagai berikut :

Koperasi
Swasta
Pemerintah BUMN
Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan
ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi
Pertumbuhan kegiatan ekonomi Pemerataan hasil
ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan

Perilaku Konsumen dan perilaku Produsen

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_ekonomi/Bab_2.pdf.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
Page 1
PERILAKU KONSUMEN
2.1. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN.
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen
dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang.
2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan kon-
sumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya
dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan Marginal Utility
digunakan anggapan sebagai berikut :
1. Utility bisa diukur dengan uang.
2. Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan
bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan
yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan me-
nurun".
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu. Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai
akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
11
Page 2
Tabel 1
Total Utility dan Marginal Utility
Jumlah Nasi (Q)
Total Utility
Marginal Utility
0
0
20
1
20
15
2
35
11
3
46
7
4
53
3
5
56
1
6
57
-1
7
56
-3
8
53
TU, MU
Gambar 1
Kurve Total Utility dan Marginal Utility
Apabila yang dikonsumsi hanya 1 barang, maka tingkat kepuasan maksimum dapat
dicapai pada saat total utilitynya mencapai maksimum. Apabila yang dikonsumsi 2 macam
barang atau lebih, maka kepuasan maksimum dapat dicapai apabila marginal utility
untuk sejumlah barang yang dikonsumsi sama besarnya.
MUx
Px
MUy
Py
MUz
Jika seorang konsumen mempunyai uang Rp 12,-
harga roti Rp 2,- perbungkus.
harganasiRp 1,- per piring dan
12
Page 3
Tabel 2
Marginal Utility Nasi dan Roti
Jumlah Barang (Q)
MU Roti
MU Nasi
1
16
11
i
14
10
3
12
9
4
10
8
5
8
7
6
6
6
7
4
5
8
2
4
Konsumen akan mencapai tingkat kepuasan maksimum dengan syarat sebagai berikut
MU Nasi
P Nasi
MU Roti
P Roti
12
atau
2. (P Nasi x Q Nasi) + (P Roti x Q Roti) = M
(1 x 6) + (2 x 3) = Rp 12,-
Anggapan dalam pendekatan Indifference Curve sebagai berikut :
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut :
1. Turun dari kiri atas kekanan bawah.
2. Cembung kearah origin.
3. Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong.
4. Indifference Curve yang terletak disebelah kanan atas menunjukan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi dan sebaliknya.
13
Page 4
Tabel 3
Kombinasi Nasi dan Roti yang memberikan Kepuasan Sama
Titik
Jumlah Nasi
Jumlah Roti
Tingkat penggantian
A
15
3
5/1 = 5,0
B
10
4
3/1 = 3,0
C
7
5
2/2 = 1,0
D
5
7
2/4 = 0,5
E
3
11
2/5 = 0,4
F
1
16
Gambar 2
Indifference Curve
Semua titik-titik tersebut menggambarkan bahwa kombinasi berapapun akan memberi-
kan kepuasan yang sama. Jika konsumen mengkonsumsi 15 nasi dan 3 roti kepuasannya
akan sama dengan mengkonsumsi 3 nasi dan 11 roti. Tingkat penggantian menggambar-
kan bahwa kenaikan tingkat konsumsi roti dari 3 menjadi 4 harus mengurangi konsumsi
nasi dari 15 menjadi 10.
Jika seorang konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan membelanjakan
seluruhnya untuk nasi, maka nasi yang diperoleh sebanyak M / Pn atau membelanjakan
untuk roti seluruhnya M /Pr atau membelanjakan berbagai kemungkinan kombinasi nasi
dan roti yang ditunjukan oleh garis lurus yang menghubungkan M / Pn dan M / Pr.
Garis tersebut dinamakan Budget Line atau Garis Anggaran Pengeluaran. Contoh Budget
Line sebagai berikut :
14
Page 5
Tabel 4
Kombinasi Berbagai Kemungkinan yang dapat dibeli
Titik Kemungkinan Kombinasi
Nasi
Roti
A
12
0
B
9
2
C
6
3
D
4
4
E
2
5
F
0
6
Nasi
12
A
10
9
6
-:y\^ Budget Line
1 1
r 1—
i i
1
E
0
2 3
6
Roti
Gambar 3
Budget Line
Konsumen mempunyai uang Rp 60.-. dimana harga nasi Rp 5 per satu an dan roti
Rp 10 per satuan, jika uang tersebut dibelanjakan untuk nasi, konsumen harus membayar
Rp 5 x 10 = Rp 60 dan jika dibelikan roti semua Rp 10 x 6 satuan = Rp 60.
Faktor yang dapat merubah Budget Line sebagai berikut :
1. Perubahan Harga.
Jika harga naik, maka Budget Line akan mengarah ke titik origin dan sebaliknya.
15
Page 6
Nasi
Keterangan :
a harga naik
b harga turun
Roti
Gambar 4
Pengaruh Perubahan Harga terhadap Budget Line
2. Perubahan Pendapatan.
Jika pendatan naik. maka Budget Line akan mengarah ke sebelah kanan/menjauhi
titik origin dan sebaliknya.
Nasi
Keterangan :
a pendapatan naik
b pendapatan turun
Roti
Gambar 5
Pengaruh Perubahan Pendapatan terhadap Budget Line
Seorang konsumen akan mencapai tingkat kepuasan maksimum dengan syarat bahwa dia
mencapai titik dimana Budget Line menyinggung Indifference Curve.
Perubahan-perubahan harga yang terjadiyang mempengaruhi keseimbangan
pemaksimuman kepuasan, jika titik-titik dari perubahan harga tersebut dihubungkan,
maka akan terjadi suatu kurva yang disebut Garis Harga Konsumsi. Suatu kurva yang
diperoleh apabila kita menghubungkan titik-titik ekuilibrium yang diwujudkan oleh
perubahan pendapatan disebut Garis Pendapatan Konsumsi.
16
Page 7
Nasi
Nasi
Gambar 6
Garis Harga Konsumsi dan Garis Pendapatan Konsumsi
Perubahan harga yang mempengaruhi terhadap jumlah barang yang diminta dapat
diterangkan dengan menganalisa 2 faktor :
1. Substitution Effect.
2. Income Effect.
Nasi
Roti
Gambar 7
Substitution Effect dan Income Effect
17
Page 8
Dari gambar di atas Substitution Effectnya = X1X2 yaitu kenaikan konsumsi Roti
dengan adanya substitusi nasi dengan roti.karena harga roti menjadi lebih murah. Income
Effect = X2x3 yaitu kenaikan jumlah roti, karena penurunan harga roti berarti kenaikan
pendapatan riil konsumen. Dengan menggunakan analisis Indifference Curve dapat dibuat
suatu Kurva Permintaan sebagai berikut:
Demam!
Roti
a b
Gambar 8
Kurva Permintaan dengan bantuan Indifference Curve
Dengan ceteris paribus, maka penurunan harga roti berakibat naiknya permintaan
roti. Gambar 8, misalnya pendapatan konsumen tetap dan harga roti turun dari a->b,
a->c maka keseimbangan kepuasan maksimum masing-masing terletak pada titik Al,
A2, A3.
Jika titik Al, A2 dan A3 dihubungkan maka terbentuk kurva permintaan ke atas Roti.
2.2 SURPLUS KONSUMEN.
Surplus Konsumen adalah kelebihan antara kapuasan yang diperoleh dari mengkon-
sumsi barang dengan pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.
Surplus konsumen ini dapat diterangkan sebagai berikut :
Page 9
Tabel 5
Surplus Konsumen
Jumlah Roti (Q)
Kesediaan konsumen
Surplus kosumen
untuk membayar
jika harga Rp 150
1
Rp 500,-
Rp 350,-
2
'• 400,-
" 250,-
3
" 300,-
" 150,-
4
" 200,-
" 50,-
5
" 100,-
-
Dari tabel 5, jika harga roti Rp 150,- dan konsumen bersedia membayar Rp 500 -
maka dia memperoleh surplus 350. Demikian seterusnya sampai roti ke 4. Jika digambar
dalam grafik sebagai berikut :
Rp
Roti
Gambar 9
Surplus Konsumen
Permintaan pasar suatu barang merupakan penjumlahan kurva permintaan konsumen
yang ada dalam pasar.
Konsumen A
Roti
Konsumen B
Gambar 10
Permintaan Pasar
-Roti
Permintaan Pasar
Roti
19
Page 10
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah
satu faktor yang mempengaruhi.
Elastisitas dibagi menjadi :
1. Price Elasticity (Elastisitas Harga) adalah Vc perubahan kwantitas barang yang diminta
sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.
% perubahan kwantitas yang diminta E>1 —>Elastis
E _ E<1 —>Inelastis
%perubahan harga barang tersebut E=l —>Elastisitas tunggal
2. Cross elasticity (Elastisitas Silang) adalah % perubahan jumlah yang diminta ter-
hadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
Ec =
% perubahan jumlah Roti yang diminta
% perubahan harga roti
Ec positif untuk barang substitusi dan negatif untuk barang komplementer.
3. Income Elasticity (Elasitisitas Pendapatan) adalah 9f perubahan kwantitas barang
yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil.
Ei =
% perubahan jumlah barang yang diminta
°/c perubahan pendapatan riil
Dalam menghitung koefisien Price Elasticity sebagai berikut :
1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur).
AQ/7, (Ql + Q2) dimana :
Arc Elasicity (Ep) = Q = Q1Q2 da"
AP/'A (Pl + P2) P = P1P2
Q, Q:
Gambar 11
Arc Elasticité'
20
Page 11
2. Point Elasticity (Elastisitas Titik).
dQ/O
Point Elasticity (Eh) =
Gambar 12
Point Elasticity
Elasitisitas Kurva Permintaan dapat digambarkan sebagai berikut
Rp
Gambar 13
Elastisitas Kurva Permintaan
Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antara perubahan
harga dengan tingkat penjualan.
21
Page 12
\AD
M N
Eh< 1
— Q
Gambar 14
Hubungan Penurunan Harga dengan Tingkat Penjualan
1. Eh > 1, harga turun 1 % permintaan naik lebih dari 1 %.
2. Eh < 1, harga turun 1 % permintaan naik kurang dari 1 %.
3. Eh = 1, harga turun 1 % permintaan naik 1 %.
demikian juga apabila harga naik.
22
Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppt.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.





Perilaku Produsen

Bab V Teori Produksi

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Skema Proses Produksi

Input

(X1, X2, …)

Aktivitas

Produksi

Output

(Barang atau Jasa)

* Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Tujuan Perusahaan

* Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
* Maksimisasi Output (Penjualan)
* Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)



Kategori Kegiatan Produksi:

* Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
* Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
* Produksi massal yang fleksibel (flexible mass production
* Proses atau aliran produksi (process or flow production)

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Fungsi Produksi

* Model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.
* Fungsi Produksi Total (Total Product): TP

TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

* Produksi rata-rata (Average Product): AP

APL = TP/L atau APK = TP/K

* Produksi Marjinal (Marginal Product): MP

MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Hubungan Kurva TP, APL dan MPL

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

The Law of Diminishing Return

* Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum.
* Asumsi yang berlaku:
o Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap.
o Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah.
o Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Tahap-tahap Proses Produksi

Tahap I

Tahap II

Tahap III

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Kemajuan Teknologi dan Perubahan Kurva Produksi

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Kurva Isoquant

* Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.



K

L

0

L0

K0

D

A

B

C

Isoquant (I)

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Berbagai kemungkinan kombinasi input pada kurva Isoquant

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Bentuk-bentuk khusus Kurva Indiferens

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

* Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah.




* Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Kendala Anggaran Produsen
(Kurva Isosocost)

* Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
* PKK + PLL ≤ C atau
* PKK + PLL = C



K

L

C/PK

C/PL

0

Isocost

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Kurva Isocost dengan Perubahan Harga Input dan Perubahan Pendapatan

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)

* Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
* Secara matematis:



* Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:




K

L

0

K*

L*

C/PL

C/PK

D

B

E

A

I1

I2

I3

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Berbagai kombinasi input dengan biaya terendah

Titik-Titik kombinasi input dengan

Biaya terendah (least cost combination)

Dihubungkan diperoleh garis perluasan

Produksi ( production expantion path)

Teori Ekonomi Mikro Bab V Teori Produksi Halaman

By: Bagus Nurcahyo

Fungsi Produksi Cobb-Douglas

* Analisis yang menghubungkan input dan output, Q = AKaLb
* Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses produksi satu dengan yang lain, menunjukkan teknologi yang digunakan.
* Nilai a menunjukkan elastisitas input K.
* Nilai b menunjukkan elastisitas input L.
* Skala produksi;
o Increasing return to scale, a + b > 1
o Constant return to scale, a + b = 1
o Decreasing return to scale, a + b < 1
* Perbandingan penggunaan input, jika a > b (capital intensive) atau a < b (Labor intensive)
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakn persaingan sempurna:
 Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
 Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
 Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
 Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
 Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen
tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual.
c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien
(biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap
perusahaan secara individu dianggap relative kecil
dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar.
e. Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak
terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan
factor produksi
2. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar
Persaingan Sempurna
a. Permintaan
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output
pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.



b. Penerimaan
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata
(AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut
kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).





. Perusahaan sebaiknya hanya berproguksi, paling tidak, bila biaya variable (VC)
adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabrl rata – rata (AVC)
sama dengan harga.
b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat
output sejumlah Q*





Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol






Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.




4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka
Panjang
a. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as
possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi.
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena
laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.
Diagram 8.6.a Menunjukkan keseimbangan industri jangka
panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah
output Q0.
Diagram 8.6.b Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi
penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan
LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.




Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kurva Penawaran Jangka Pendek
Diagram 8.7.a Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)
Diagram 8.7.b Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.




b Kurva Penawaran Jangka Panjang
1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram 8.8.a.
Diagram 8.8.b Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2



. Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik,
sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
Diagram 8.9.a Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.b Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.c Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).



. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram
8.10.b).
Diagram 8.10.c Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.




6. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Juml;h output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima
(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi - Keadilan
PASAR MONOPOLI
Faktor – faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli
Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit
bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm)
1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special
knowledge) yang memungkinkan berproduksi sangat efisien,.
2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva
biaya (MC dan AC) yang menurun.
3) Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA,
SDM, maupun lokasi produksi.
Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
1) Undang – undang dan Hak Paten
2) Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
– Hanya ada satu produsen
– Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi
– Perusahaan – perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan
2. Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
a. Permintaan
Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s demand) merupakan permintaan industri. Posisis perusahaan monopolis adalah penentu harga (price taker).
b. Penerimaan
Diagram 9.1 Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR < P).



Hubungan antara besarnya TR dan MR digambarkan pada Diagram 9.2




3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Diagram 9.3 laba maksimum tercapai pada output Q* di mana MR = MC. Besarnya laba seluas bidang AP*BC.



4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangja panjang. Diagram 9.4.a menunjukkan perusahaan monopolis yang mengalami kerugian dalam janka pendek. Namun karena biaya rata – rata variable masih lebih besar dari harga (AVC > P) untuk sementara perusahaan masih dapat beroperasi.
Diagram 9.4.b ditunjukkan dengan menurunnya kurva AC(AC1 --- AC2). Karena sekarang biaya rata – rata lebih kecil daripada harga (AC < P), perusahaan sudah dapat menikmati laba.
Diagram 9.4.c peningkatan permintaan (D1 – D2) menyebabkan
P > AC yang artinya perusahaan memperoleh laba.





Daya Monopoli
Daya monopoli (monopoly power) yaitu kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas mengatur jumlah output dan harga.
L = (P – MC)
-----------
P
Dimana L = indeks lerner
P = harga output
MC = biaya marjinal
Besarnya nilai indeks Lerner dipengaruhi beberapa faktor:
a. Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas Harga)
b. Jumlah Perusahaan Dalam Pasar
c. Interaksi Antarperusahaan
6. Monopoli Alamiah (Natural Monopoly)
Persahaan ini mempunyai kurva biaya rata – rata (AC) jangka panjang yang
menurun (negative slope).
Diagram 9.5 Menunjukkan hal tersebut, di mana titik perpotongan kurva MC dengan MR (titik A) jauh di bawah harga jual (titik B).





7. Diskriminasi Harga (Price Discrimination)
Adalah kebijakan menjual output yang sam dengan harga berbeda – beda. Tujuannya adalah menambah laba perusahaan melalaui eksploitasi surplus konsumen.
Ada beberapa syrat agar diskriminasi harga (berdasarkan elastisistas permintaan), dapat berhasil :
a. Perusahaan harus memiliki daya monopoli
b Pasar dapat dibagi beberapa (minimal dua kelompok) yang elastisitas permintaannya berbeda.
c. Pembagian pasar harus efektif.
d. MR di tiap pasar adalah sama agar diskriminasi harga menghasilkan
laba maksimum.
Diagram 9.6.c menunjukkan sebuah perusahaan monopolis memiliki permintaan digambarkan oleh kurva Dt. Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai pada saat jumlah output Qt dan harga Pt. Laba maksimum
(t) yang diperoleh seluas bidang segi empat APtBC.
Diagram 9.6.a dan 9.6.b dimana permintaan kelompok A (Da) lebih inelastic dari permintaan B (Db).




8 Biaya Sosial Monopoli (Sosial Cost of Monopoly)
Beberapa kerugian yang dialami masyarakat (biaya social), antara lain:
a. Hilang atau berkurangnya Kesejahteraan Konsumen
(Dead Weight Loss)
Diagram 9.7 menunjukkan dalam pasar monopoli keseimbangan perusahaan
tercapai pada titik A. Tambahan laba bersih yang dinikmati perusahaan monopolis
adalah sebesar luas segi empat PkPmAC dikurangi luas setiga FCB.




. Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
c. Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional
Diagram 9.8





9. Pengaturan Perusahaan Monopoli (Monopoly Regulation) dan Masalahnya
a. Pengaturan harga (Price Regulaton)
Kebijakan menetapkan tingak harga maksimum (ceiling price) bagi perusahaan monopoli. Diagram 9.9 keseimbangan perusahaan monopolis tercapai pada saat jumlah output Qm dan harga jual Pm per unit.




Diagram 9.10 Dilema pengaturan monopoli semakin terasa jika perusahaan adalah monopolis alamiah. Sampai batas Qm, harga ditetapkan sebesar Pm, perusahaan menikmati laba super normal seluas daerah segi empat PpPmEF.





b. Pajak (Taxation)
Diagram 9.11 menunjukkan pajak menggeser kurva AC dan MC perusahaan monopolis keatas.(AC1, ke AC2 dan MC1 ke MC2




Diagram 9.12 menunjukkan pengenaan pajak T per unit mengeser kurva MC ke atas (MC1 ke MC2), output berkurang dari Q1 ke Q2





10. Aspek Positif Monopoli (Monopoly Benefit)
a. Monopoli, Efisiensi dan Prtumbuhan Ekonomi
b. Monopoli dan Efisiensi Pengadaan Barang Publik
c. Monopoli dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLOSTIK
1. Karakteristik Pasar Persaingan Monopolostik
a. Produk Yang Terdiferensiasi (Differentiated Product)
Elastisitas permintaan pasar persaingan monopolistic berada di antara pasar
persaingan sempurna dan monopoli, seperti pada diagram 10.1



b. Jumlah Produsen Banyak Dalam Industri (Large Number of Firms)
c. Bebas Masuk dan Keluar (Free Entry and Exit)
2. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC. Diagram 10.2
menunjukkan perusahaan mencapai laba maksimum pada saat MR = MC dititik E.


3. Pasar Persaingan Monopolistik dan Efisiensi Ekonomi
Diagram 10.3



4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Ada dua sebab pasar persaingan monopolistic tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna
a. Harga Jual Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P>MC)
b. Kapasitas Berlebih (Excess Capacity)
Diagram 10.4





5. Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik
a. Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss) relative kecil.
b. Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relative kecil.
c. Ketidakefienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik.
PASAR OLIGOPOLI
1. Karakteristik Pasar Oligopoli
Ada beberapa unsure pentig dalam pasar oligopoli:
a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
b. Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or Differentiated
Product)
c. Penganbilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi
(Interdependence Decision)
d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
2. Faktor - faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua factor penting penyebab terbebtuknya oasar oligopoly.
a. Efisiensi Skala Besar
b. Kompleksitas Manajemen
3. Keseimbangan Oligopolis
a. Model Permintaan yang Patah (Kinked Demand Model)
Diagram 11.1 kurva penerimaan marjinal (MR) yang relevan bagi perusahaan adalah ACDE. Harga keseimbangan pasar adalah P1.




Diagram 11.2 Oligopolis berada dalam keseimbangan pada saat MR = MC (titik D) dengan jumlah output Q1.




b. Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership Model)
Diagram 11.3




c. Price Leadership dan Kinked Demand Curve
4. DUOPOLI
a. Model Cournot (Cournot Model)
Diagram 11.4 Keseimbangan duopolies tercapai bila marjinal adalh nol (MC = 0)


Diagram 11.5 merupakan kurva reaksi Q1, karena menunjukkan besarnya output yang ditetapkan duopolies pertama berdasarkan perkiraan output duopolies kedua.




b. Model Kepemimpinan Stackelberg (Stackelberg Leadership Model)
c. Teori Permainan (Game Theory)
- Model Dilema Narapidana (Prisoners’ Dilemma Model)

Uang dan Bank

A. Pengertian Uang
Uang adalah segala sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.
Suatu barang dapat berfungsi sebagai uang barang apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Dapat diterima oleh umum.
b. Jumlahnya sedikit (langkah)
c. Sangat disukai
d. Tahan lama
Uang barang mempunyai beberapa kelemahan antara lain :
a. Apabila dipecah atau dibagi nilainya menjadi sangat merosot.
b. Umumnya tidak tahan lama
c. Nilainya tidak tetap
d. Sukar di simpan dalam jumlah banyak
B. Syarat dan Fungsi Uang
1. Syarat-syarat uang
Uang mempunyai peranan yang sangat tinggi terhadap jalannya roda perekenomian suatu bangsa, oleh karena itu uang harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
a. Diterima dan dipercaya oleh umum.
b. Memiliki nilai stabil
c. Ada jaminan dari pemerintah.
d. Terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.
e. Mudah disimpan.
2. Fungsi Uang
Secara umum, fungsi uang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Fungsi asli, yang terdiri dari :
1. Sebagai alat pertukaran, atau tukar menukar.
2. Sebagai satuan hitungan
b. Fungsi turunan uang, antara lain terdiri :
1. Sebagai alat pembayaran
2. Sebagai pendorong kegiatan ekonomi
C. Macam – Macam Uang
Berdasarkan jenisnya, uang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu uang kartal dan uang giral.
1. Uang Kartal
Uang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah berdasarkan undang-undang yang berlaku merupakan uang kartal.
Contoh :
a. Uang kartal Negara.
b. Uang kartal bank
2. Uang Giral
Uang giral dapat diartikan tagihan atau rekening di bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
Contoh :
a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Telegrafic Transfer
Perbedaan uang Kartal dan uang Giro
No UANG KARTAL UANG GIRAL
1.
2.
3.
4. Merupakan alat pembayaran yang sah untuk umum.
Setiap orang harus menerima dan berlaku memaksa.
Beredar diseluruh lapisan masyarakat
Tidak mengandung resiko karena di jamin oleh Negara dan diterima secara langsung. 1.
2.
3.
4. Bukan merupakan alat pembayaran yang berlaku untuk umum.
Umum boleh menolak dan sifat berlakunya tidak memaksa.
Hanya beredar di kalangan tertentu
Jika terjadi sesuatu dengan bank resiko ditanggung sendiri
B. Pengertian Bank
Bank adalah badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya.
1. Fungsi Bank
a. Penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi :
1. Simpanan giro
2. Simpanan deposito
3. Simpanan Sertifikat deposito
4. Tabungan
2. Jenis-jenis Bank
a. Bank berdasarkan penyelenggaraannya dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu :
1. Bank Pemerintah / Negara
2. Bank Swasta Nasional
3. Bank Swasta Asing
4. Bank Koperasi
b. Bank berdasarkan bentuk hukumnya :
1. Persero ( Perusahaan perseorangan)
2. Perseroan terbatas (PT)
3. Perusahaan Daerah (PD / Perusda)
4. Koperasi
c. Berdasarkan Fungsinya bank dibedakan menjadi :
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
3. Bank Perkreditan Rakyat
3. Tugas Pokok Bank
a. Tugas pokok Bank Sentral
Menurut UU Nomor 13 Thn 1968, tugas pokok bank sentral adalah
1. Mencetak dan mengatur peredaran uang
2. Menjaga kestabilan nilai uang
3. Memberikan kredit kepada bank-bank diseluruh Indonesia
4. Mendorong dan menggerakkan dan masyarakat untuk pembangunan
5. Menetapkan bunga bank
6. Mengawasi bank-bank seluruh Indonesia
7. Bertindak sebagai pemegang kas Negara.
BANK SENTRAL
Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah.
Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah
Fungsi Bank Sentral
• Melaksanakan kebijakan moneter dan Keuangan.
Kebijaksanaan Moneter adalah kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah, yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Tujuan Kebijaksanaan moneter :
• Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
• Mengarahkan penggunaan uang dan kredit, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya
• Mendorong produsen untuk meningkatkan kegiatan produksinya
• Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara maupun masyarakat
• Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan
• Memelihara cadangan / cash reverse bank umum
• Memelihara manajemen cadangan devisa negara ;
- Internal reverse : Untuk keperluan jumlah uang yang beredar
- External reverse : Untuk keperluan alat pembayaran international
5. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan. Fungsi pengawasan dalam bentuk :
• Prudential Supervision : Pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi
• Monetary Supervision : Menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya
• Mengawasi kredit
• Sebagai Banker’s Bank atau Lender of Last Resort
• Memelihara stabilitas moneter
• Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi
• Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat
Perbedaan Bank Sentral dengan Bank Umum
• Lembaga yang tidak mencari keuntungan
• Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
• Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
• Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
• Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
• Tidak memiliki saingan
• Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
• Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan
• Merupakan badan usaha yang mencari untung
• Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
• Diawasi dan dibina oleh bank sentral
• Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
• Hanya dapat menciptakan uang giral
• Melakukan persaingan antar bank
• Harus memiliki rekening pada bank sentral
• Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum
Bank Umum
• Menurut Howard D.Crosse dan George H.Hempel :”Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan bagi pemilik bank”
• Menurut Dictionary of Banking and Financial Services (Jerry Rosenberg): “Bank adalah suatu lembaga yang mempunyai fungsi pokok antara lain (a) menerima simpanan giro, deposito dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik orang / lembaga tertentu dan (b) mendiskontokan surat berharga, memberikan pinjaman dan menanam dana dalam bentuk surat berharga”
• Menurut Sinkey:” Bank adalah department stores of finance yang menyediakan bermacam macam jasa keuangan”
• Menurut UU No.10 / 1998 “ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
• Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran

KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
• Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
• Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : [2]
• 1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
• 2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : [3]
• 1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
• 2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
• 3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
• 4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. [4]
• Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
• Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.



Macam-Macam Tipe Pemegang Uang..


Looser = Pecundang
Looser adalah orang yang kecanduan dan candunya adalah uang. Pada saat ketagihan, dia akan menghabiskan apa pun yang dimilikinya dan bahkan yang tidak dimilikinya. Pengeluarannya selalu lebih besar daripada penghasilannya karena memperturutkan ketergantungan yang amat sangat pada uang untuk mengobati sesuatu. Setiap orang mempunyai lubang di hatinya, tetapi looser hanya mampu mengisinya dengan uang. Lubang itu dapat berupa apa saja - kesepian, dendam, atau rendah diri yang memicu emosi berlebihan.. Jika tidak terkendali orang menjadi butuh pelampiasan dengan berbagai macam cara. Untuk melampiaskan kemarahan, kesedihan atau kekecewaan, looser melampiaskannya dengan berbelanja. Semakin marah, sedih, kecewa maka semakin banyak belanjaannya. Looser membutuhkan lebih banyak uang untuk mengatasi rasa sakitnya. Mereka selalu kekurangan, dan untuk menutupinya mereka mengambil dari tempat lain. Tipe pecundang arus kasnya selalu negatif atau defisit.. Kekurangan inilah yang ditutup dengan cara berutang. Akibatnya jika arus kas negatif terus menerus, jumlah beban utang juga bisa semakin berat. Looser tipikal yang selalu bangkrut. Prinsipnya, hidup akan berjalan baik-baik saja jika bisa mendapat lebih banyak uang atau lebih banyak utang...
Shopper = Pembelanja
Ketika menerima uang, segera saja uang itu berubah menjadi belanja bulanan, tagihan telepon, listrik, air, gaji pembantu, iuran pensiun atau tabungan pendidikan anak. Seakan-akan uang dalam bentuk aslinya sebagai uang sangatlah mengganggu sehingga tipe shopper segera menukarnya dengan bentuk lain.. Satu-satunya yang bisa menghentikan mereka adalah kalau uangnya habis. Buat pembelanja, mereka akan baik-baik saja selama pengelurannya tidak lebih dari penghasilannya. Tidak heran mereka selalu mengeluh tidak punya uang, bahkan pada saat gajian sekalipun. "Gaji cuma numpang lewat." Prinsip hidupnya segala sesuatu akan baik-baik saja asal impas.. Tidak seperti looser yang berbelanja melebihi takaran, tipe Shooper tipe pembelanja tapi enggan berutang. Shopper merencanakan penggunaan uangnya dengan cermat dan mereka cukup cerdas untuk berhenti ketika uang habis.. Pengeluaran mereka selalu sama besarnya dengan penghasilan mereka. Jika penghasilan naik, secara alamiah pengeluaran naik juga. Penghasilan dan pengeluaran seperti saling berkejaran. Tidak peduli berapa kalipun sudah kenaikan gaji terjadi, sulit sekali mengumpulkan uang untuk tidak digunakan.. Penghasilan yang ada sekarang jika tidak habis untuk biaya hidup masa sekarang, pasti akan digunakan untuk suatu tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya membayar biaya pendidikan anak, membayar biaya hidup pensiun atau menunaikan ibadah Haji..
Keeper = Penyimpan
Kehilangan uang menakutkan. Semakin besar jumlahnya semakin menakutkan. Saya kira begitulah juga motivasi orang menabung. Kalau dipikir-pikir kegiatan menabung itu sama sekali tidak menyenangkan. Buat apa kita mendapatkan uang tetapi tidak dibelanjakan? Tetapi buat keeper jika berbelanja membuatnya kehilangan uang maka dia perlu untuk tidak menghabiskannya. Kehilangan uang membuat tipe keeper tidak aman, dan menyimpannya akan menetralisir rasa tidak aman.. Keeper tidak kesulitan untuk membayar kebutuhan hidupnya di masa sekarang. Dia juga akan mampu membiayai berbagi tujuan keuangan tertentu yang ingin dicapainya di masa depan. Di luar itu Keeper bahkan menyimpan lebih banyak - untuk dirinya, untuk keluarganya. Dia tipe yang akan terus menerus mengumpulkan uang dengan tujuan untuk disimpan, lebih dari sekadar mencukupi kebutuhannya sekarang maupun di masa depan.. Sedikit demi sedikit dari hari ke hari tumpukan uangnya bertambah banyak, proses ini inilah yang amat disukainya. Dia membuat uangnya bekerja lebih keras agar bisa menghasilkan lebih banyak uang untuknya..
Developer = Pengembang
Developer tidak dikendalikan oleh uang, dia mengendalikan uang. Maka itu, dia tidak menginginkan uang kecuali jika membutuhkan sebesar yang akan digunakan untuk menjalankan rencananya..
Prinsipnya, setiap rupiah dalam sebuah portfolio berada disana untuk suatu tujuan tertentu, jika tidak, uang itu harusnya berada di tempat lain untuk tujuan lain. Developer percaya bahwa uang adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.. Jadi, dia tidak membuat rencana mengumpulkan uang, tetapi dia memiliki tujuan yang membutuhkan uang untuk mewujudkannya. Sesuai dengan namanya-developer mengembangkan/membangun sesuatu dalam ukuran masif yang hanya bisa dikerjakan dengan keterlibatan banyak orang.. Dengan tujuan besar inilah yang menyebabkan daya jangkaunya terhadap uang menjadi luas. Developer memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha yang memberi manfaat pada masyarakat.. Dia percaya bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat kesejahteraan masyarakat dengan kemakmuran pribadi. Artinya bangunan finansial yang akan didirikannya tidak bisa diperuntukkan untuk dirinya dan keluarganya, tetapi juga untuk masyarakat luas.. Developer menjalankan rencananya langkah demi langkah secara bertahap mencapai tujuannya, proses inilah yang amat disukainya. Jika satu tujuan telah tercapai, maka dengan segera dia akan menentukan tujuan baru yang lebih baik lebih besar. Dia membuat uang bekerja lebih keras untuk mewujudkan tujuannya..
Teori Uang
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Konflik Internal dalam Perusahaan

perusahaan dalam perjalanan karir preusahaan tersebut pasti mempunyai beberapa konflik baik secara eksternal maupun internal , yang acap kali membuat perusahaan tersebut dalam keadaan goyah . jika dibeberkan konflik yang secara internal dimulai dari individu sampai kepada atasan dan secara eksternal biasanya goncangan dari pesaing perusahaan tersebut .

Internal :
1 . individu : biasanya ini disebabkan karena adanya kemalasan yang menyebabkan mundurnya prestasi sebuah perusaahan yang mungkin terkait dengan perusahaan tersebut yang kadang mempunyai sifat yang berubah yang membuat kemalasan individu tersebut makin malas . contohnya gaji yang tidak sepadan , godaan pindah tempat bekerja dan tidak kuat dalam bersaing .
hal ini membuat makin malas dan lama-lama makin membesarnya kemalasan tersebut . jika ini terjadi perusahaan wajib menaikkan semangat individu ini . dengan cara memberi penghargaan atas jasanya , menaikkan gaji dan meyakinkan bahwa individu tersebut sudah sangat cocok dengan perusahaan sekarang ini . dengan harapan perusahaan dan prestasinya dapat meningkat kembali .

2 . Atasan : biasanya ini berkaitan dengan anak emas dalam perusahaan , kebijakan yang tidak fair dan kepemimpinan yang salah . jika hal ini dibiarkan maka perusahaan yang seperti ini akan semakin mundur prestasinya dan mungkin akan gulung tikar . maka dengan jalan menyamakan semua kedudukan semua karyawan , memperbaiki kepemimpinan dan memberikan kebijakan secara adil bagi setiap individu yang memberikan saran kepada perusahaan , dengan tujuan perusahaan ini makin membaik kedepannya .

Eksternal
berbicara mengenai pesaing , hal ini merupakan tantangan yang paling besar dalam perjalanan karir perusahaan yang jika dapat dimenangkan akan meningkatkan citra dari perusahaan tersebut , dengan jalan meningkatkan moral dalam bersaing dan tidak menghiraukan segala cara dalam mencapai kemenengan , tetapi kemenangan yang bersih akan menjadikan perusahaan yang disegani oleh perusahaan lain yang menjadi pesaing .

PERTANYAAN :

1. Mengapa manusia cenderung untuk mengatur dan mengorganisasi kegiatan..
2. Sebutkan dan terangkan beberapa alas an untuk mempelajari organisasi secara formal..
3. Teori organisasi klasik telah menimbulkan dampak pada organisasi-organisasi sampai sekarang, sebutkan beberapa contohnya . . .
4. Henry fayol seorang industrialis merupakan salah satu tokoh teori administrasi dalam bukunya menyatakan bahwa semua kegiatan industry dapat di kelompokkan menjadi beberapa, sebutkan!
5. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda.
6. Mengapa banyak bidang-bidang teknik industry, manajemen industry, dan manejemen personalia di ilhami oleh karya-karya taylor?
7. Menurut teori organisasi klasik adanya suatu organisasi bergantung pada 4 kondisi, sebutkan dan terangkan..
8. Mengapa teori neo-klasik secara sederhana di kenal sebagai teori hubungan manusia?
9. Apakah teori neo klasik merupakan teori baru seperti teori klasik?
10. Bagaimanakah pandangan teori neo klasik terhadap organisasi informal
11. Dalam teori organisasi modern dikemukakan bahwa organisasi merupakan system terbuka, apa maksudnya?
12. Menurut teori modern organisasi sebagai suatu system terdiri atas berapa unsur, sebutkan!
13. Kualitas-kualitas pakah yang merupakan filosofi untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system?
14. Apakah yang dimaksud dengan proses komunikasi keseimbangan dan proses pengambilan keputusan dalam teori organisasi modern?
15. Apa alasanya organisasi formal di ibaratkan sebagai sebuah kendaraan untuk mencapai tujuan bersama?
16. Mengapa tidak ada cara suatu cara desain yang ampuh untuk segala kondisi?
17. Apa peranan manager proyek dalam organisasi proyek secara umum?
18. Bagaimanakah pendapat scoth dan Mitchell tentang pengertian pengaruh, sebutkan contohnya!
19. Sebut dan terangkan lima sumber atau basis yang di identifikasikan oleh French dan roven!
20. Bagaimanakah type pendekatan teknik-teknik kreaqtif dalam pengambilan keputusan?
21. Bagaimanakah pula kritik terhadap teknik brainstorming, jelaskan!
22. Apa yang dimaksud dengan proses minaut dalam pengambilan keputusan?
23. Apa sebab timbulnya orgtanisasi informal?
24. Apa yang dimaksud dengan “jendela johari”, dikembangkan oleh siapa??
25. Bagaimanakah maksud dari model teori proses motivasi kerja?

JAWAB :
1. karena manusia adalah unsur terpenting dalam suatu kegiatan dan suatu organisasi, manusia adalah sosok yang berperan sebagai penggerak dari suatu organisasi atau kegiatan, suatu organisasi atau kegiatan tidak akan mungkin dapat berjalan jika tidak ada manusia sebagai elemen penggerak kegiatan atau organisasi.

2. a. kompetisi yang semakin ketat =>jangan anggap remeh kompetitor perusahaan lain .
b. sinergi antar anggota yang semakin tinggi => kekuatan kerja terdapat pada anggota tim
c. perubahan yang sangat cepat => sedikit saja lengah maka kompetitor anda bisa jadi berbahaya bagi anda .
d. Mengantisipasi masa sepan yang masih misteri .

3. a.teori birokrasi: Pembagian kerja yang jelas. system aturan yang mencangkup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemengang jabatan system prosedur bagi penanganan situasi kerja.

b.teori administrasi: wewenang dan tanggung jawab. sentralisasi. aturan (order).

c.teori manajemen ilmiah: kerjasama. system kegiatan yang terkoordinasi. kekuasaan dan kepemimpinan

4. perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, pengawasan.

5. a. kekuasaan.

b. saling melayani.

c. doktrin (rumusan tujuan organisasi).

d. disiplin (perilaku yang ditentukan pemerintah)

6. karena dasar dasar dari pada teori ini adalah adanya penekanan pentingnya segi aspek psikologi dan social karyawan Sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

7. saya belum bisa menjawab .

8. .menekankan pentingnya aspek psikologi dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisiskan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

9.teori neoklasik adalah teori baru yang dikembangkan atas dasar teori klasik. jadi basic dari teori neoklasik adalah teori klasik.

11.bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan

12.pendekatanproses.
pendekatan keprilakuan (behavior approach).

pendekatan kuantitatif (quantitative approach).

pendekatan system.

pendekatan contingency (situasional).

14. Komunikasi, konsep keseimbangan, dan proses pengambilan keputusan merupakan 3 kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi.

15. Karena dalam system organisasi formal, antara struktur dengan proses organisasi merupakan satu kesatuan dan berkaitan erat. Struktur organisasi walaupun hanya menyajikan kerangka bangunan organisasi, tetapi merupakan suatu subsistem penting.

17. -Lingkungan stabil : lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau secara tiba – tiba.

-Lingkungan berubah ( changing environment ) : lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau seluruh bidang.

-Lingkungan bergejolak ( turbulent environment ) : lingkungan dimana sering terjadi perubahan secara drastis.

18. Merupakan suatu transaksi social dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seorang atau kelompok orang yang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.

20. Brainstorming : untuk menggali dan mendapatkan kreativitas maksimal dari kelompok dengan member kesempatan anggota untuk mengemukakan ide – idenya.

Synechcs : didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan.

22. Proses Minaut merupakan sebuah proses cara kita mengetahui sebuah masalah kemudian bagaimana kita menganalisisnya, apakah dengan Analisis Situasi, Analisis Persoalan, Analisis Keputusan atau menggunakan Analisis Persoalan Potensial.

23. Karena adanya kebutuhan – kebutuhan penting yang bersifat manusiawi ( human needs ) yang harus dipenuhi dan ternyata tidak dapat dipenuhi oleh organisasi formal. Berikut ini kebutuhan – kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal.

24. Model analisis yang digunakan untuk memahami dinamika self-awareness dari perilaku perasaan dan motif. Oleh joseph luft dan harrison ingham.

25. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

permintaan dan penawaran

1. PERMINTAAN ( DEMAND)

1.Pengertian Permintaan
Permintaan adalah Jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh pembeli pada tingkat harga yang berlaku pada tempat dan waktu tertentu.
Permintaan disini digolongkan menjadi beberapa yaitu:
a. Permintaan dilihat dari daya beli konsumen ada 3 yaitu:
permintaan efektif
permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang disertai dengan daya beli.
Permintaan Absoulut
Permintaan yang tidak didukung oleh daya beli namun Cuma oleh angan-angan. Contoh seorang anak SMA yang ingin membeli sebuah Laptop yang seharga 7.500.000 namun dia tidak mempunyai uang untuk membelinya.

Permintaan Potensial
Permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Sebagai contoh seorang ibu yang hanya mempunyai uang 15.000. dia ingin membelikan baju bagi anaknya yang berumur 6 tahun jadi ibu itu mencari baju yang seharga sesuai dengan uang yang dia miliki.
b. Permintaan dari segi pendapatan
Permintaan konsumen adalah permintaan seluruh anggota masyarakat akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.contohnya adalah membeli makanan.
Permintaan Pengusaha adalah permintaan akan faktor-faktor produksi untuk membuat barang atau jasa. Contohnya suatu perusahaan roti membeli tepung untuk membuat roti.
Permintaan Pemerintah adalah permintaan oleh pemerintah untuk pengeluaran belanja pemerintah. Contohnya adalah……………………….
Permintaan luar negeri adalah permintaan barang dan jasa yang datang dari luar negeri contohnya adalah barang-barang ekspor.
c. Permintaan dilihat dari jumlah pemintanya.
Permintaan Individu adalah permintaan yang datang dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Permintaan individu ditentukan oleh hal-hal berikut :
Harga
Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu produk.jika harga produk itu semangkin meningkat maka konsumen tersebut akan berusaha mengurangi pembelian produk.
Pendapatan
Jika pendapatan meningkat biasanya permintaan juga meningkat, tapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang menurun atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan dan tidak mempunyai pendapatan maka kita akan mengurangi permintaan kita.
Jika barang lain yang berkaitan.
Jika barang lain yang berkaitan mengalami penurunan maka orang akan memilih barang tersebut daripada barang ayang akan dibeli. Sebagai contoh harga the mengalami penurunan maka orang akan memilih membeli the daripada membeli kopi yang biasa diminum.

Selera
Jika seorang siswa menyukai pentol goreng, maka dia akan membeli pentol goreng dalam porsi yang cukup banyak daripada membeli manisan.
Ekspetasi
Ekspetasi sangat berpengaruh pada niat seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa sebagai contoh adalah jika anda memperkirakan bahwa harga suatu baju akan mengalami diskon besar-besaran pada akhir tahun maka anda tidak berminat untuk membeli baju sekarang.
d. Permintaan Pasar adalah permintaan yang dimiliki oleh masyarakat dalam waktu yang sama

2. Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semangkin banyak permintaan tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.hukum itu berlaku bila keadaan lain cateris paribus atau tidak berubah.
Hubungan yang erat antara harga dan jumlah barang yang diminta melahirkan pengertian hukum permintaan, yang berbunyi:”jumlah barang yang diminta selalu berbanding terbalik dengan harganya”.
Hukum permintaan berlaku apabila factor-faktor lain selain harga adalah adalah cateris paribus (tetap tidak berubah). Adapun factor-faktor lain yang membentuk keadaan ceteris paribus terutama adalah:
tingkat penghasilan para konsumen
Jumlah konsumen dipasar
Selera atau preferensi konsumen
Harga barang-barang lain yang berkaitan
Kegunaan barang
Motif pembelian tidak didasarkan atas prestise/harga diri.
Jadi hukum permintaan berlakunya tidak mutlak seperti dalam ilmu fisika melainkan hanya merupakan tendens saja yaitu suatu kecendrungan yang hendak berjalan terus namun belum dapat dipastikan kebenarannya.

3. Terbentuknya Permintaan Barang Dalam Tabel Dan Grafik
Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul permintaan atau table permintaan. Sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga dari harga tinggi sampai harga terendah disebut kurva permintaan

4. Perubahan Permintaan

Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak factor. Di antara factor –faktor tersebut yang terpenting dalam perubahan permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Jika barang tersebut mengalami kenaikan harga yang lebih dari setengah harga yang semula maka konsumen akan melakukan pemikiran ulang untuk mengkonsumsi barang tersebut.
b. Harga barang yang berkaitan
Kaitan suatu barang tertentu dengan barang lainnya bias secara substitusi atau komplomen. Contoh : Jika Pilot dapat digantikan dengan standler , maka bila harga pilot mengalami kenaikan maka konsumen akan lebih memilih bolpoint standler yang mempunyai harga tetap dan lebih murah.
c. Perubahan Selera
Perubahan selera sangat mempengaruhi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu barang. Pada tahun 1960-1n orang sangat jarang bahkan dikatakan tidak ada yang memakai mobil buatan jepang. Tetapi pada tahun 1970-an suasananya sudah berubah banyak sekali orang yang menggunakan mobil buatan Jepang karena selera mereka telah berubah
d. Pendapatan
Semangkin menurun pendapatan seseorang maka semangkin sedikit jumlah permintaan. Sebagai contoh ketika pendapatan seorang konsumen naik dan harga suatu barang tetap maka konsumen akan membeli barang dengan stok jumlah yang semangkin banyak dari bisanya.
e. Jumlah Penduduk pertumbuhan penduduk
Jumlah pertumbuhan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini menambah permintaan.

2. PENAWARAN (SUPPLY)

1. Pengertian Penawaran

Adanya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam suatu pasar. Permintaan akan terjadi jika penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan oleh konsumen. Pada awalnya, bila dagangan ingin laku maka penjual harus benar-benar pintar dalam menawarkan barang dagangannya kepada pembeli. Di sini jelas bahwa penawaran datang dari para penjual. Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu.
Dalam melakukan penawaran, penawaran dapat digolongkan menjadi dua yaitu
Penawaran Individu
Penawaran Individu adalah penawaran yang dimiliki oleh seorang Penguasa
Penawaran besar/Kolektif
Penawaran yang terdapat pada pasar


2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Hukum penawaran berlaku apabila factor-faktor lain selain harga adalah cateris paribus. Adapun factor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah:
tekhnologi yang digunakan adalah tetap
Penjual tidak memerlukan harga tunai
Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
Jumlah pedagang dan produsen tetap

3. Perubahan Penawaran
Keinginan penjual untuk menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga yang ditentukan oleh berbagai faktor yaitu:
a. Tekhnologi Produksi
Tekhnologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Artinya semangkin modern tekhnologi yang digunakan baik kualitas maupun kuantitas produksi semangkin meningkat dengan biaya produksi yang semangkin ditekan.
b. Harapan masa yang akan dating
Ketika produsen mempunyai pikiran bahwa barang yang diproduksinya mulai langka maka tindakan produsen adalah menimbun barang tersebut sampai pada suatu saat akan mendapatkan laba yang besar. Sebagai contoh penjual minyak yang mulai merasa bahwa minyak merupakan hal yang langka jadi banyak penjual yang menimbun minyak dan menjualnya dengan harga yang mahal karena kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak. Tapi perbuatan seperti ini dilarang karena sama dengan penimbunan barang yang nantinya dapat merugikan masyarakat sekitar.
c. Harga-harga factor produksi
Biaya produksi menentukan harga pokok suatu barang, dengan demikian jika biaya produksi berubah maka produsen akan mengurangi jumlah penawaran. Tapi jika biaya produksi semangkin rendah maka banyak sekali jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan oleh para penjual.

4. Terbentuknya Penawaran Barang Dalam Tabel dan Grafik
Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antar jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul penawaran atau table penawaran. sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga dari harga terendah sampai dengan tertinggi disebut kurva penawaran.

ekonomi dan ilmu ekonomi

Ekonomi
Ekonomi sendiri merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunanai, Oikos (Yang berarti keluarga, rumah tangga) dan Nomos (yang berarti hukum, peraturan, aturan), jadi, secara garis besar dapat diartikan sebagai "Aturan rumah tangga" atau "Manajemen rumah tangga".
Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan

Di dalam ekonomi itu sendiri, manusia sebagai makhluk ekonomi, maka manusia itu sendiri juga melakukan tindakan ekonomi, yaitu usaha yang dilakukan manusia yang dilandasi dasar pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Sebagai salah satu contoh, ibu membeli gas sebagai bahan bakar karena lebih murah dan efisien dari minyak tanah. Nah, tindakan ekonomi itu terdiri dari dua aspek yaitu :
1. Tindakan ekonomi rasional, yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan memang demikian.
2. Tindakan ekonomi irrasional, yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataanya tidak demikian.
Semua Tindakan ekonomi tersebut dilakukan atas dasar Prinsip ekonomi, yaitu pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip Ekonomi sendiri ada 10 yang bebunyi :
1. Kita Selalu Melakukan Trade Off
2. Biaya adalah Segala Sesuatu yang Anda korbankan untuk memperoleh sesuatu
3. Orang Rasional Berpikir Secara Bertahap
4. Orang Selalu bereaksi terhadap insentif
5. Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak
6. Pasar Secara Umum Merupakan Wahana yang Baik Guna Mengkoordinasikan Kegiatan Ekonomi
7. Pemerintah Ada Kalanya Dapat Memperbaiki Hasil Kerja Mekanisme Pasar
8. Standar Hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa
9. Harga-harga akan meningkat apabila pemerintah mencetak uang terlalu banyak
10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran
Namun semua prinsip ekonomi tersebut menyimpulkan satu hal yakni, melakukan pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi adalah kegiatan yang mencakup proses kegiatan produksi , distribusi , pertukaran barang dan jasa sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memilih sesuatu untuk dirinya dan membuat kemakmuran .
terimakasih .